Kamis, 08 Juni 2017

Bisakah Kelahiran Kedua Normal Setelah yang Pertama Cesar?



Syakira Hidayatul Iman (tentang cerita sebuah nama):

Bisakah Kelahiran Kedua Normal Setelah yang Pertama Cesar?


Bisa.
Jika Alloh berkehendak, maka tidak akan ada yang dapat menolak. Membuat dokter terbelalak. Bahwa alam ini berjalan eksak. Eksak pada Panduan, bukan pada ilmu tak bertuhan.
Alhamdulillaah, Syakira lahir dengan normal, tanpa bedah cesar yang lazimnya (biasanya) harus lahir dengan cesar pula karena kelahiran anak yang pertama kyai saya melalui bedah cesar. Padahal, diagnosis 3 (tiga) dokter spesialis kandungan menyatakan harus lahir dengan bedah cesar. 

Mau tau ceritanya?

Bismilaahir Rahmaanir Rahiim,,
Siang itu kami duduk di Masjid Nurul Ilmi, Universitas Swadaya Gunung Jati, Kota Cirebon. Sambil menunggu sesuatu, ceritalah kyai saya sebagai berikut:
Kandungan istrinya sudah menginjak bulan ke-11 lebih. Padahal, umumnya, kandungan kan hanya 9 bulan 10 hari-an. Diagnosis dokter kandungan pun sama-sama memutuskan untuk bedah cesar untuk kelahiran anak keduanya ini. Kyai saya ini berkeyakinan, bahwa kandungan itu dipastikan akan keluar kalau memang sudah SAATNYA untuk keluar, sedangkan dokter berpendapat, jika sudah lebih dari 11 bulan, ini harus dilakukan bedah cesar. Dengan alasan medis yang memang sudah menjadi keumuman saat itu. Keyakinan kyai bukan sembarang keyakinan tanpa dalil (alasan kuat). 

Dalilnya bahkan tercantum pada Al-Qur’an, bahwa kandungan itu DITETAPKAN DALAM RAHIM SAMPAI WAKTU YANG SUDAH DITENTUKAN, karena “menghendaki” ‘sesuatu’. Sesuatu yang tidak disebut (dirahasiakan).

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurnakejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. …” (Q, 22/5)

waktu yang ditentukan = ajalim musammaa.
yang sempurna dan yang tidak sempurna = agar dijelaskan kepada kamu (bayyinaati [huda, bayyinah, furqon], bayyinah itu setelah huda dan sebelum furqon)

“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (Q, 13/8)

yang bertambah = bertambahnya kandungan sampai 11 bulan/ada sesuatu yang ditambah pada janin
ukuran = miqdar; (ada yang dicepatkan [lahir prematur], ada yang dilambatkan [11 bulan ini]; jadi sudah diukur oleh Alloh dan tidak perlu ditakutkan sebetulnya, kecuali mengalami sakit pada kandungan). Bahkan di Cina, ada ibu yang melahirkan pada usia kandungan 12 bulan (tidak sakit), dikutip dari siaran tivi Trans7 (OnTheSpot).
ukuran = agar seimbang; sempurna (tidak lebih, tidak kurang)

 “Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang,” (Q,82/7)

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (Q, 67/3)

Efek dari lambatnya kelahiran ini membuat kyai dan istri jalan tiap sore (untuk memperkuat kandungan). Juga membuat kecemasan tentunya karena ini menyangkut dua nyawa (istri dan anak dalam kandungan). Mempertaruhkan nyawa dua orang untuk sebuah keyakinan pada ayat Al-Qur’an, surat Al-Hajj ayat 5 tadi.
“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, practise regular charity and believe in Allah and in the Last Day: To them shall We soon give a great reward.” (Q, 4/162)

Oya, tulisan ini bukan berarti menyepelekan dokter spesialis yang sudah berjuang memeras ilmunya. Hal ini justru untuk memperkuat mereka agar tidak takut pada kelahiran lambat, karena telah dijamin wahyu (Al-Qur’an). Sebagai manusia yang dianugerahi ilmu yang sedikit, tentu akan senang dan bahagia bila diberi pencerahan yang membuat hati semakin tunduk pada kekuasaan-Nya. Karena ketundukan itu akan membawa manfaat sangat besar bagi diri sendiri, setidaknya, diri kita akan selaras dengan alam, karena alam telah diciptakan dengan ketundukan dan kepatuhan. Patuhnya pohon pisang, jika ditebas, akan tumbuh lagi. Pisang juga tidak menolak saat dimakan Nanda, atau kucing, monyet, atau selebritis sekalipun, ya kaaan? Ini berarti, buah pisang sudah berserah diri pada Alloh. Patuhnya dokter pada Alloh, akan melahirkan anak sang dokter yang dicintai manusia, misalnya, dlsb, dlsb yang tidak kita sangka sama sekali efek/balasannya.

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Alloh, padahal kepada-Nya-lah berserah diri [aslama, telah Islam] segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.” (Q, 3/83)

Hal jazaaaaaa-ul ihsaani, illal ihsaan: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (Q, 55/60)

Kisah berlanjut,,
Ketika konsultasi pada dokter spesialis kedua (berbeda dokter), saat itu sempat melemah dan khawatir yang tinggi karena dokter sedikit mengintimidasi untuk dilakukan bedah cesar. Akhirnya dibuatlah janji setengah hati dengan dokter tersebut untuk dilakukannya bedah cesar.
Pertimbangan lainnya juga karena tidak adanya dana yang cukup untuk operasi ini (sekitar 7 juta rupiah saat itu).Dulu tidak ada BPJS, gan J ndak seperti jaman sekarang, era rezim Jokowi yang lebih Islami (kelihatannya siiiiih). Karena menurut kyai saya, dana sudah dihabiskan untuk renovasi rumah.
Pada hari yang dijanjikan, justru menguat kembali keyakinan untuk melahirkan normal. Karena sang istri tidak mengalami gangguan-gangguan yang membahayakan. Cukup tenang dan terkendali. Santaaaai aja kelihatannya tuh.. Akhirnya, saat yang dijanjikan pun DIBATALKAN sepihak oleh kyai ini. Kebayang ya, keselnya sang dokter, atas pembatalan ini. Kalau niat menolong, dia pasti mencari tahu dan mencari sebab. Namun bila niatnya mencari dunia semata, kejengkelan tentu tak terkira.
Saat konsultasi dengan dokter spesialis ketiga, kyai saya nampaknya cukup bijak. Mengambil jalan tengah untuk hal ini. Bila tanggal sekian tidak kunjung lahir, tidaklah mengapa untuk dilakukan operasi cesar. Dibuatlah janji kedua untuk melakukan bedah cesar.

Sungguh diluar dugaan dan perkiraan semua manusia… dokter dan kyai sendiri tidak terpikir. MALAM SEBELUM HARI-H operasi bedah cesar, sang istri mules-mules, dan akhirnya melahirkan normal di bidan dekat rumah kyai. Alhamdulillaah. Kyai dan istri merasa syukuuuuuur sekali, bahwa perjuangan untuk membuktikan satu ayat Al-Qur’an ini ada hasilnya. Sehingga dinamai-lah anak yang lahir ini Syakira Hidayatul Iman. Yang artinya orang yang bersyukur (Syakira).
Nanda Syakira, suatu saat nanti, mungkin kau akan mencari arti namamu dengan browsing kesana-kemari. Hingga Mbah Google mengantarkanmu sampai pada blog ini. Tujuannya tidak lain, agar kita semua lebih tunduk lagi pada Sang Pencipta dengan aturan terbaik-Nya.
Nanda Syakira, ayahmu telah mengajarkan kita semua (penulis sendiri dan pembaca artikel ini), arti sebuah keyakinan dan prasangka baik pada Tuhannya. Dan Tuhan-Nya telah menolongnya pada malam terakhir sebelum dirimu mengalami pembedahan.

“(lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” (Q, 16/121) Arab: Syakira

Hidup adalah perjuangan, yaitu perjuangan untuk selalu menuruti kehendak-kehendak Alloh. (Ir. Permadi Alibasyah, Bahan Renungan Kalbu: kumpulan nasehat untuk anakku, Iffa dan Intan)


Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad,
Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin.

Direct link: www.bit.ly/syakira


Tulisan ini dibantu oleh: Quran Digital (Sony Sugema) dan Microsoft Word 2007(Bill Gates). Semoga Alloh selalu menuntun mereka berdua dan memberikan hidayah-Nya.
10 November 2014.
Rev: 1 Juni 2017/6 Ramadlan 1438

Senin, 17 Desember 2012

SIIS (03): MENGAPA Ridho Suami Itu Adalah Syurga Bagimu, Wahai Para Istri

B.

Sumber: Dari FB: Terlanjur Cakep
Jarang-jarang neh, content kyk gini. Hmm...
Entrepreneur kadang tindakannya mengejutkan spt beliau ini.

Juragan bumbu tapi tak segan membumbui teman2nya dengan nasehat.
Matur kesuwun masbro!

-budiwee



MENGAPA RIDHO SUAMI ITU ADALAH SYURGA BAGIMU, WAHAI PARA ISTRI :

1. Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.

2. Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.

3. Suamimu ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.

4.
Suamimu berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.

5. Suamimu berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu. sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.

6. Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka, karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka. karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri...


A.

Minggu, 11 November 2012

SIIS (01): Kisah Inspiratif Pejuang Wanita Pendiri 3 Rumah Sakit di Solo

Salaam,

Membuat Rumah Sakit (Rumah Sehat) dengan cara yang unik dan menakjubkan. Anda akan kaget dengan kisahnya (Ibu Sri Utami) ini...

Man jadda wa jadda.

Sejarah: Saat itu, aq diundang seorang rekan datang ke ruko baru-nya. Saat membelikan untuknya es kelapa muda utk kita makan bersama, di sebelah tukang es tersebut ada penjual majalah. Kulihat sekilas. Hmmm.... ternyata, ada tentang kisah seorang pendiri rumah sakit. Nah! Cocok banget dah... Aku kan pengen bikin Rumah Sehat (Rumah Sakit).
Tapiiii.... ntar bisa pulang gak yaaa? Kulihat dompetku, tersisa 40 ribu-an. Harga majalah 18rb. Buat pulang 5 ribu. Buat es kelapa x 2 = 16rb. Mahal ya es-nya? Ya begitulah, karena aq maunya yg asli mendadak dibelah. Udah setahun gak ketemu rekanku ini (Pak H. Rofiudin), jadi perlu ada yg istimewa. Hitung punya hitung: wah, BISA! Alhamdulillaah.
Kubeli engkau dengan Bismillaah akhirnya. Majalah Kartini.

Dompet kosong, hati bertanya, bagaimana cara buat rumah sakitnya??

Pak Haji ternyata menyantap es kelapanya dgn nikmat. Sampai kenyang dia (sambil megang-megang perutnya, makan daging kelapa muda).

Setelah temu kangen, tidak disangka: diongkosin pulang 50rb. Hehehe... *penuh kembali dompetku alhamdu -> lilaah....

Silakan simak di bawah ini, utk merekam, klik kanan pada gambar, lalu pilih "simpan gambar sebagai..." atau "save as picture..." lalu pilih tempat penyimpanan di harddisk-mu.


Terima kasih kepada:
1. Alloh SWT yg mengganti uang majalah itu :-)
2. Majalah Kartini, for knowledge-based, high-motivated, experienced article I've ever read!
3. Nining Okeh, for remembering me to share to all of you
4. Google and The Team, for the lifetime blog for my son/grandson in futurehope.

Salaam.

#continueyourhope!






Jumat, 17 Agustus 2012

Ceramah K.H. Abdullah Said, alm. (Pendiri Hidayatullah)

Salaam,

Berikut saya rekam dari kaset dan di-transfer ke .mp3 untuk mempermudah
didengarkan di hape sekalipun.

Ceramahnya penuh optimisme! *tanda orang yang melaksanakan dan yakin

Download di sini:

Semoga bermanfaat!

Al-Quran Digital

Salaam,,

Berikut ini saya sediakan link download untuk
Qur'an Digital karya Bapak Sony Sugema (Owner SSC [Sony Sugema College]).
Beliau juga mendirikan sekolah gratis untuk dhuafa SMA Alfa Centauri.



Beliau membuatnya lumayan susah payah dibantu anggota keluarganya.

Al-Qur'an Digital ini bisa memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an bila
disertai file .mp3-nya. Karena totalnya 500 MB jika disertai file .mp3,

Kekuatan Al-Qur'an Digital ini adalah fasilitas search (pencarian) kata atau frase (kelompok kata),
dan bisa juga mencari berdasarkan huruf arab (kibor digital disediakan).
Quran Digital ini sebagai pengganti pencarian kata yg canggih untuk
Kitab Mu'jam Mufahrasy yang fenomenal itu.
Juga ada terjemahan bahasa inggrisnya loh...

           Untuk edisi lengkap 500 MB (beserta file .mp3)-nya, silakan download di sini v3.2.

Semoga bermanfaat!


Revisi: 23/05/2015
             17/06/2017

Sabtu, 28 Juli 2012

Jual Kue Toples Premium Class

Salaam,

Anda ingin memberi hadiah yang terbaik untuk keluarga, sahabat, kolega Anda?
Pilihlah kue Ramadhan yang berkelas.

Yang pernah merasakan lezatnya kue "Istana" tentu pesan ulang (karena puas).
Terbuat dari bahan pilihan, dan butter wisman.

Layan kirim antar (Cirebon), dan kurir (luar Cirebon): 0231-918.6390



Wassalam. :-)

Rabu, 18 Mei 2011

Sejarah Cirebon (Yang kukira benar apa adanya)/The History of Cirebon

File ini juga bisa di-download di sini. Agar memudahkan mem-format teks-nya. Dalam format .RTF (Rich Text Format), biar tidak virusan. Tks.


Sumber penyalinan tulisan olehku:
Tabloid Suara MPeR, Edisi 002, Tahun I, April 2010. Hal. 1.
Masyarakat Peduli Reformasi (LSM).

Riwayat Singkat Hari Jadi Kabupaten Cirebon
Sumber: HUMAS Pemerintah Kab. Cirebon.


TERSEBUTLAH kerajaan besar di kawasan barat pulau Jawa PAKUAN PAJAJARAN yang Gemah Ripah Repeh Rapih Loh Jinawi Subur Kang Sarwa Tinandur Murah Kang Sarwa Tinuku, Kaloka Murah Sandang Pangan Lan Aman Tentrem Kawontenanipun. Dengan Rajanya JAYA DEWATA bergelar SRI BADUGA MAHARAJA PRABU SILIWANGI Raja Agung, Punjuling Papak, Ugi Sakti Mandraguna, Teguh Totosane Bojona Kulit Mboten Tedas Tapak Paluneng Pande, dihormati, disanjung puja rakyatnya dan disegani oleh lawan-lawannya.
Raja Jaya Dewata menikah dengan Nyai Subang Larang dikaruniai 2 (dua) orang putra dan seorang putrid Pangeran Walangsungsang yang lahir pertama tahun 1423 Masehi, kedua: Nyai Lara Santang lahir tahun 1426 Masehi. Sedangkan putra yang ketiga Raja Sengara lahir tahun 1428 Masehi. Pada tahun 1442 Masehi, Pangeran Walangsungsang menikah dengan Nyai Endang Geulis, putri Ki Gedheng Danu Warsih dari Pertapaan Gunung Mara Api.

Pangeran Walangsungsang beserta adiknya Nyai Lara Santang dan istrinya Nyai Endang Geulis berguru agama Islam kepada Syekh Nur Jati dan menetap bersama Ki Gedheng Danusela adik Ki Gedheng Danuwarsih. Oleh Syekh Nur Jati, Pangeran Walangsungsang diberi nama Somadullah dan diminta untuk membuka hutan di pinggir pantai sebelah tenggara Gunung Jati (Lemahwungkuk sekarang). Maka sejak itu berdirilah Dukuh Tegal Alang-alang yang kemudian diberi nama desa Caruban (campuran) yang semakin lama menjadi ramai dikunjungi dan dihuni oleh berbagai suku bangsa untuk berdagang, bertani dan mencari ikan di laut.
Danusela (Ki Gedheng Alang-alang) oleh masyarakat dipilih sebagai kuwu yang pertama dan setelah meninggal pada tahun 1447 Masehi digantikan oleh Pangeran Walangsungsang sebagai Kuwu Carbon yang kedua bergelar Pangeran Cakrabuana. Atas petunjuk Syekh Nur Jati, Pangeran Walangsungsang dan Nyai Lara Santang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah. Pangeran Walangsungsang mendapat gelar Hai Abdullah Iman dan adiknya Nyai Lara Santang mendapat gelar Hajah Sarifah Mudaim, kemudian menikah dengan seorang Raja Mesir bernama Syarif Abullah. Dari hasil perkawinannya dikaruniai 2 (dua) orang putra, yaitu Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. Pada tahun 1470 Masehi, Syarif Hidayatullah setelah berguru di Mekah, Baghdad, Campa dan Samudra Pasai, datang ke Pulau Jawa, mula-mula tiba di Banten kemudian Jawa Timur dan mendapat kesempatan untuk bermusyawarah dengan para wali yang dipimpin oleh Sunan Ampel. Musyawarah tersebut menghasilkan suatu lembaga yang bergerak dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dengan nama Wali Sanga.
Setelah Sunan Ampel wafat tahun 1478 Masehi, maka dalam musyawarah Wali Sanga di Tuban, Syarif Hidayatullah ditunjuk untuk menggantikan pimpinan Wali Sanga. Akhirnya pusat kegiatan Wali Sanga dipindahkan dari Tuban ke Gunung Sembung di Carbon yang kemudian disebut Puser Bumi sebagai pusat kegiatan keagamaan, sedangkan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon berkedudukan di Keraton Pakungwati dengan sebutan GERAGE.
Pada tahun 1479 Masehi, Syarif Hidayatullah yang lebih kondang dengan sebutan Pangeran Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyi Mas Pakungwati putri Pangeran Cakrabuana dari Nyai Mas Endang Geulis. Sejak saat itu Pangeran Syarif Hidayatullah dinobatkan sebagai Sultan Carbon I dan menetap di Keraton Pakungwati.
Sebagaimana lazimnya yang selalu dilakukan oleh Pangeran Cakrabuana mengirim upeti ke Pakuan Pajajaran, maka pada tahun 1482 Masehi setelah Syarif Hidayatullah diangkat menjadi Sultan Carbon membuat maklumat kepada Raja Pakuan Pajajaran PRABU SILIWANGI untuk tidak mengirim upeti lagi karena Kesultanan Cirebon sudah menjadi Negara yang merdeka. Selain hal tersebut, Pangeran Syarif Hidayatullah melalui lembaga Wali Sanga rela berulangkali memohon Raja Pajajaran untuk berkenan memeluk agama Islam tetapi tidak berhasil. Itulah penyebab yang utama mengapa Pangeran Syarif Hidayatullah menyatakan Cirebon sebagai Negara Merdeka lepas dari kekuasaan Pakuan Pajajaran.
Peristiwa merdekanya Cirebon keluar dari kekuasaan Pajajaran tersebut, dicatat dalam sejarah tanggal Dwa Dasi Sukla Pakca Cetra Masa Sahasra Patangatus Papat Ikang Sakakala, bertepatan dengan 12 Shafar 887 Hijriah atau 2 April 1482 Masehi yang sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Cirebon. (Perda No. 11 Tahun 1989). Selanjutnya pusat pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat yang semula berada di Kota Cirebon dipindahkan ke Kota Sumber (Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1979).